๐ Sekolah Tempat Belajar atau Pabrik Disiplin?
๐ซ Mengapa Sekolah Terasa Mencekik?
Setiap pagi, jutaan anak di dunia masuk ke gedung yang mereka sebut "sekolah". Mereka duduk rapi, diam, mendengar, mencatat, menghafal, dan diuji. Mereka dipaksa belajar hal yang sama, dengan cara yang sama, untuk tujuan yang sering mereka tak pahami.
Apakah ini pendidikan?
Atau… hanya pelatihan ketaatan massal yang dibungkus rapi dengan nama "ilmu pengetahuan"?
๐️ Asal-Usul Sistem Sekolah Modern
Sistem sekolah yang kita kenal hari ini tidak tumbuh dari cinta ilmu pengetahuan, melainkan dari kebutuhan industrialisasi.
๐น Prusia (Jerman) – Abad ke-18
Negara pertama yang menerapkan sekolah wajib, dengan tujuan:
Membentuk warga negara yang taat pada negara dan gereja.
Menciptakan tentara dan pekerja yang disiplin dan homogen.
๐น Amerika Serikat – Awal Abad ke-20
Tokoh seperti Horace Mann dan Frederick T. Gates (penasihat Rockefeller) mengadopsi sistem Prusia untuk Amerika.
๐ฐ Rockefeller dan Pendidikan Sebagai Investasi Kekuasaan.
John D. Rockefeller, pengusaha minyak yang mendirikan Standard Oil, bukan hanya menguasai ekonomi Amerika, tapi juga mengontrol sistem pendidikan melalui yayasan miliknya, yaitu:
The General Education Board (1902)
Visinya?
"I want a nation of workers, not thinkers."
Apakah ia benar mengucapkan ini? Banyak debat. Tapi efeknya? Nyata.
๐ญ Sekolah Sebagai Pabrik: Ciri-Ciri Sistem Disiplin Massa
Masuk dengan bel Masuk shift dengan sirene
Duduk dalam baris Posisi kerja di jalur produksi
Kurikulum seragam Instruksi kerja standar
Tidak boleh bertanya bebas Tidak boleh berpikir bebas
Evaluasi dengan angka Produksi dinilai kuantitas
๐ง Apa Tujuan Pendidikan?
๐น Plato:
"Pendidikan adalah menyalakan api, bukan mengisi bejana."
๐น Paulo Freire:
“Pendidikan harus membebaskan, bukan menindas.”
๐น Ivan Illich (Deschooling Society):
"Sekolah bukan tempat belajar. Sekolah adalah tempat di mana masyarakat kehilangan kemampuan untuk belajar sendiri."
๐น Nietzsche:
Sekolah modern hanya mencetak manusia biasa. Padahal, pendidikan seharusnya melahirkan manusia luar biasa.
๐ค Pendidikan atau Pemrograman Massal?
Sistem ini membuat anak-anak:
Takut salah.
Takut bertanya.
Takut beda.
Hanya mengejar nilai, bukan makna.
Lalu mereka lulus dan masuk ke dunia kerja yang… sama persis seperti sekolah.
๐ก Solusi: Pendidikan Masa Depan yang Membebaskan
Jika kita ingin menciptakan generasi berpikir:
Beri mereka ruang untuk salah dan bereksperimen.
Ajari mereka untuk bertanya, bukan sekadar menjawab.
Buat sekolah yang memfasilitasi keingintahuan, bukan kepatuhan.
๐งจ Penutup: Waktunya Revolusi Pendidikan
Kita tidak butuh lebih banyak sekolah. Kita butuh lebih banyak kebebasan belajar.
Karena pada akhirnya, orang yang paling berbahaya bagi sistem adalah mereka yang berpikir sendiri — dan sekolah, sebagaimana adanya hari ini, bukan tempat untuk itu.






Komentar
Posting Komentar